Tutorial Android Photography Tech Musik Game Travel Profilku Absurdnation BINGO! Image Map

June 15, 2013

Ini Dia Rapor Albert Enstein


Ujian Akhir Nasional (UAN) SMA udah berlalu sejak kemaren. Mungkin sekarang para pesertanya lagi galau nungguin hasilnya gimana. Sambil menemani agan-agan yang masih SMA dan galau nunggu hasil, yuk liat trit ane dulu hehehe...

Dari judulnya aja, udah ketauan kan itu rapot siapa? Iyeee bener gan. Itu rapotnya Akang Einstein pas masih SMA. Pertamanya sih ane bangga gitu ngeliat rapot Einstein banyak angka 6-nya. Di rapot ane aja, masih ada angka 7 sama 8. Kok si Einstein pas-pasan gitu ya nilainya? Jangan-jangan, ane emang lebih pinter daripada Kang Einstein 
Ternyata setelah baca keterangan di bawah source image-nya, skala rapot waktu zaman dulu itu 1-6 dengan 6 sebagai nilai terbaik.
Jadi kesimpulannya, yes, he is a truly genius. Dibuktikan dengan angka 5 dan 6 yang mendominasi meski ada angka 4 dan 3-nya juga.

Gimana Einstein pas sekolah dulu?
Einstein sebenarnya adalah penderita dileksia, sebuah penyakit yang membuat penderitanya mengalami kesulitan dalam menulis dan membaca. Bahkan menurut source yang ane baca, dileksia membuat penderitanya susah mengatur tata letak huruf atau kalimat yang akhirnya bisa mempengaruhi kehidupan penderitanya misalnya susah merapikan barang-barang pada tempatnya. Dan karena penyakitnya itu, Einstein dikeluarkan dari sekolah.
Suatu hari, bokapnya Einstein ngasih unjuk Einstein sebuah kompas. Dia pun penasaran kenapa jarum di kompas bisa bergerak-gerak sendiri. Dari situlah, ia mulai iseng-iseng merakit barang atau belajar matematika, yang sekarang kita tahu, adalah pelajaran andalannya.
Fakta uniknya lagi nih, gan. Einstein nemu jodohnya di sekolah. Mileva Maric, istri Albert Einstein ternyata juga jago matematika dan fisika. Mereka sering baca buku bareng, belajar bareng, dan akhirnya hidup bareng juga... ckckck... *muter lagu kisah kasih di sekolah*


sumber:wanilhamp.blogspot.com



June 12, 2013

Asal Usul Susunan Keyboard QWERTY

 


Hal ini berkaitan dengan sejarah mesin ketik yang ditemukan lebih dulu oleh Christopher Latham Sholes (1868). Saat menciptakan mesin ketik prototype sebelumnya, malah sangat memungkinkan kita untuk mengetik dengan lebih cepat. Terlalu cepatnya kemungkinan dalam mengetik tersebut, sampai- sampai sering timbul masalah pada saat itu. Seringkali saat tombol ditekan, batang-batang huruf (slug) yang menghentak pita itu mengalami kegagalan mekanik, yang lebih sering diakibatkan karena batang-batang itu saling mengait (jamming).


Karena bingung memikirkan solusinya pada saat itu, Christopher Latham Sholes justru mengacak-acak urutan itu demikian rupa sampai ditemukan kombinasi yang dianggap paling sulit untuk digunakan dalam mengetik. Tujuannya jelas, untuk menghindari kesalahan-kesalahan mekanik yang sering terjadi sebelumnya. Akhirnya susunan pada mesin ketik inilah yang diturunkan pada keyboard sebagai input komputer dan pada tahun 1973 diresmikan sebagai keyboard standar ISO (International Standar Organization).


Sebenarnya ada beberapa standar susunan keyboard yang dipakai sekarang ini. Sebut saja ASK (American Simplified Keyboard), umum disebut DVORAK yang ditemukan oleh Dr. August Dvorak sekitar tahun 1940.


Secara penelitian saat itu, susunan DVORAK memungkinkan kita untuk mengetik dengan lebih efisien. Tetapi mungkin karena terlambat, akhirnya DVORAK harus tunduk karena dominasi QWERTY yang sudah terjadi pada organisasi-organisasi dunia saat itu dan mereka tidak mau menanggung resiko rush apabila mengganti ke susunan keyboard DVORAK. Satu-satunya pengakuan adalah datang dari ANSI (American National Standard Institute) yang menyetujui susunan keyboard Dvorak sebagai versi "alternatif" di sekitar Tahun 1970.



Susunan keyboard lainnya yang masih perkembangan dari susunan QWERTY adalah QWERTZ yang dipakai di negara seperti Hungaria, Jerman, Swiss, dll. AZERTY oleh negara Prancis dan Belgia, QZERTY, dll.





sumber:jelajahunik.us


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...